Pelabuhan Shanghai
Pelabuhan Shanghai, berlokasi di sekitar kota Shanghai, meliputi sebuah pelabuhan di laut lepas dan pelabuhan sungai.
Pada tahun 2010, Shanghai sudah melampaui Singapura sebagai pelabuhan kontainer tersibuk di dunia. Pelabuhan Shanghai menangani 29,05 juta TEU, sementara Singapura tertinggal setengah juta TEU.[1]
Geografi
[sunting | sunting sumber]Pelabuhan Shanghai menghadap ke Laut Cina Timur ke arah timur, dan Teluk Hangzhou ke selatan. Termasuk muara Sungai Panjang (Yangtze), Sungai Huangpu (yang memasuki Sungai Yangtze), dan Sungai Qiantang.
Administrasi
[sunting | sunting sumber]Pelabuhan Shangai dikelola oleh Shanghai International Port (Group) Co., Ltd. (SIPG) menggantikan Shanghai Port Authority pada tahun 2003.[2] SIPG adalah perusahaan publik, dengan kepemilikan Pemerintah Kota Shanghai sebesar 44,23%.[2]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Selama Dinasti Ming, apa yang sekarang adalah kota Shanghai adalah bagian dari Provinsi Jiangsu (dengan sebagian kecil di Provinsi Zhejiang). Ketika Shanghai menjadi bagian dari Dinasti Yuan, kota itu masih kecil.
Lokasinya di muara sungai Yangtze menjadikannya kota dagang pada masa Dinasti Qing, khususnya di era Kaisar Qianlong. Secara perlahan pelabuhan Shanghai melampaui pelabuhan Ningbo dan pelabuhan Guangzhou dan menjadi pelabuhan terbesar di China pada masa itu.
Pada 1842, Shanghai menjadi pelabuhan terbuka, berkembang menjadi kota perdagangan dunia. Di awal abad ke-20, Shanghai menjadi kota terbesar di Timur Jauh, dan juga pelabuhan terbesar di Timur Jauh.
Pada 1949, ketika Komunis menguasai Shanghai, perdagangan internasional menurun drastis. Kebijakan ekonomi Republik Rakyat Tiongkok melumpuhkan infrastruktur Shanghai dan perkembangannya.
Pada 1991, pemerintah pusat mengizinkan Shanghai untuk melakukan Reformasi Ekonomi. Sejak saat itu pelabuhan Shangai berkembang dengan sangat pesat. Pada 2005, pelabuhan laut Yangshan dibangun di pulau Yangshan, sebuah kepulauan di Teluk Hangzhou, terhubung ke Shanghai melalui Jembatan Donghai sepanjang 32,5 kilometer dengan enam jalur truk. Pembangunan ini mengatasi kendala pelabuhan sungai di lokasi lama, dan menjadi pesaing pelabuhan laut di dekatnya pelabuhan Ningbo-Zhoushan.
Zona pelabuhan
[sunting | sunting sumber]Pelabuhan Shanghai meliputi 5 lokasi kerja:
- Muara Sungai Yangtze
- Ujung Sungai Huangpu di Wusongkou (吴淞口)
- Waigaoqiao (外高桥) di Pudong
- Pelabuhan Laut Yangshan di (Teluk Hangzhou & Laut Cina Timur)
- Pantai Pudong (Laut Cina Timur)
Ekonomi
[sunting | sunting sumber]Pelabuhan Shanghai sangat penting dalam transportasi di daerah Sungai Yangtze dan gerbang paling penting dalam perdagangan internasional. Melayani daerah sekitarnya seperti provinsi-provinsi Anhui, Jiangsu, Zhejiang dan Henan dengan penduduknya yang padat, daerah industri yang kuat dan sektor pertanian yang maju.[3]
Data
[sunting | sunting sumber]- 1984: 100 juta tons (jt)
- 1999: 186 jt
- 2005: 443 jt
- 2006: 537 jt
- 2007: 561 jt
- 2008: 582 jt kargo dan 28 juta TEU[4]
- 2009: 590 jt[4]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ (Inggris) Shanghai overtakes S'pore as world's busiest port Diarsipkan 2011-08-15 di Wayback Machine.
- ^ a b (Inggris) About SIPG Diarsipkan 2010-01-13 di Wayback Machine.. Shanghai International Port (Group) Co., Ltd. Diakses 20 Maret 2010.
- ^ (Inggris) About Port of Shanghai Diarsipkan 2017-06-08 di Wayback Machine.. Shanghai International Port (Group) Co., Ltd. Diakses 20 Maret 2010.
- ^ a b (Inggris) Port of Shanghai, China